Sabtu, 02 Desember 2017

Tak Semudah Membalikkan Tangan (Ada proses Yg Dilalui)

Bismillahirohmannirohim

2 Desember 2017


Pagi ini sebenarnya saya sempat gundah ,mengingat ada jadwal pelatihan yang harus saya hadiri dan acaranya berlangsung dari pagi hingga sore hari .
Praktis saya tidak bisa membersamai kegiatan anak-anak pagi ini ๐Ÿ˜”
Saya memang  berusaha mengkomunikasikan kegiatan hari ini dengan anak-anak agar ketika bangun mereka tidak bingung mencari-cari sosok bundanya๐Ÿ˜Š

Melihat bundanya sepagi ini sudah rapi ,aa januar menghampiri saya " jadi ya bun belajarnya "tanyanya .
"iya doain bunda ya " tutur saya

Anak-anak acapkali menanyakan apa saja yang akan saya lakukan jika melihat bundanya keluar rumah ,maklum mereka itu terbiasa melihat bundanya kerja di rumah ๐Ÿ˜‰

Seringkali saya menggunakan kalimat " bunda mau belajar dulu " jika ada saatnya saya  harus keluar mengikuti pelatihan dan biasanya mereka lebih mengerti ketimbang  saya menggunakan kalimat "mau seminar ".๐Ÿ˜Š

Sesampai dirumah saya disambut oleh aa januar ,lega rasanya melihat wajahnya kembali .
Sambil menghampiri "bunda capek ? " tanyanya .Saya hanya tersenyum sambil mengusap rambutnya (dalam hati berkata ) "kamulah obat lelahku nak "
"Tadi pagi yang berangkat duluan ke sekolah siapa ?" tanya saya .
"aa raffli bunda " tuturnya
"lho bukannya tadi yg mandi duluan itu aa januar ? "tanya saya heran,karena sepengetahuan saya sebelum saya berangkat yang bangun lebih pagi itu memang aa januar .Akhirnya berceritalah dia bahwa pagi ini dia berselisih dengan kakaknya dan itu yang membuatnya terlambat berangkat ke sekolah.

Mendidik kemandirian anak memang butuh kesabaran(selalu ada proses yg harus dilalui ) ,apalagi ketika pola asuh saya sebelumnya belum tepat .Seperti kejadian pagi ini walaupun anak-anak sudah bisa menyiapkan keperluannya sendiri namun ada saja kejadian yg terjadi diluar dugaan saya jika tanpa kehadiran bundanya.
" oh iya ..yang tadi terakhir mandi bearti aa januar ya "tanyaku
" iya bun " jawabnya
"gimana tadi selepas mandi handuknya di jemur ?" tanya saya mengingatkan.
" he..he tadi aa lupa lagi bun " sambil menunjukan ekpresi bersalahnya
" gitu ya ....coba besok pagi dingat-ingat ya aa ,sehabis mandi cobalah jemur handuk yang aa pakai "

saya memang sengaja tidak memarahinya karena setidaknya aa januar sudah berusaha jujur dan itu yang saya harapkan ,terlepas di hari ketiga ini saya masih belum berhasil menumbuhkan kemandiriannya .
Karena sejatinya ketika anak dilahirkan ke dunia sesungguhnya ia sudah memiliki fitrah untuk belajar dan fitrah berkembang .

Banyak orangtua yang menginginkan anak untuk mandiri namun tanpa disadari banyak orangtua yang gagal menjadikan anak mandiri .Dalam kasus saya boleh dikatakan saya termasuk orang tua yang belum berhasil menumbuhkan kemandirian pada anak dan terjebak dengan perasaan iba .
Sebab itu besar harapan saya dengan tantangan kali ini saya berharap  dapat menumbuhkan kemandirian dalam diri anak-anak khususnya aa januar . .


Salam Profesional

 #Hari3
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jurnal 4 (kelas kupu-kupu)

Tugas bunda cekatan ( buncek ) kali ini masuk di pekan ke delapan dikelas kupu-kupu .Tidak perasa program mentoring yang saya jalani saat in...